Warisan kuliner Sunda memang tak pernah lekang oleh waktu. Sejarah panjang dan keunikan masakan tradisionalnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner. Dari pepes ikan hingga sayur asem, masakan Sunda selalu mampu menggugah selera dan memanjakan lidah siapa pun yang mencicipinya.
Sejarah warisan kuliner Sunda sendiri telah ada sejak zaman kerajaan Sunda. Menurut sejarawan kuliner, Bambang Supriyadi, “Masakan Sunda terbentuk dari perpaduan budaya Sunda dengan pengaruh Hindu-Budha dan Islam. Hal ini terlihat dari penggunaan rempah-rempah khas seperti kunyit, ketumbar, dan serai dalam masakan Sunda.”
Keunikan masakan tradisional Sunda juga terlihat dari cara pengolahan dan penyajian yang khas. Misalnya, dalam pepes ikan, bumbu dan ikan dibungkus dengan daun pisang lalu dipanggang. Menurut Chef Tika, “Cara memasak seperti ini membuat cita rasa ikan lebih terjaga dan teksturnya lebih lembut.”
Tak hanya itu, sayur asem juga menjadi salah satu masakan khas Sunda yang tak lekang oleh waktu. Menurut Chef Rudi, “Sayur asem Sunda terkenal dengan keasaman yang pas dan cita rasa gurih yang dihasilkan dari campuran sayuran segar dan terasi.”
Warisan kuliner Sunda memang patut dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya. Menurut ahli sejarah kuliner, Anton Jaya, “Masakan tradisional adalah bagian dari identitas suatu bangsa. Dengan melestarikannya, kita turut menjaga warisan nenek moyang kita.”
Dengan sejarah panjang dan keunikan masakan tradisionalnya, warisan kuliner Sunda tetap menjadi daya tarik yang tak lekang oleh waktu. Mari lestarikan dan nikmati kelezatannya untuk generasi mendatang.